Herbaloka.id

Ini Makanan yang Dilarang untuk Penderita Tumor Jinak di Payudara

Ini Makanan yang Dilarang untuk Penderita Tumor Jinak di Payudara

Jika Anda merasakan ada benjolan di payudara,  mungkin Anda khawatir benjolan tersebut adalah gejala kanker payudara. Namun, diagnosis kanker memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut. Benjolan bisa disebabkan oleh tumor jinak di payudara. Dan untungnya, sebagian besar benjolan di payudara bersifat jinak, tidak seperti kanker. Namun, benjolan atau tumor jinak di payudara bisa berubah menjadi kanker jika Anda tidak memperhatikan pola hidup dan menghindari makanan yang dilarang bagi penderita tumor.

Baik wanita maupun pria bisa mengidap tumor jinak di payudara. Meskipun tumor jinak bukan kanker dan tidak mengancam jiwa, namun tumor jinak ini dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker payudara. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui makanan apa yang dilarang untuk penderita tumor jinak, agar bisa mencegah sebelum menjadi parah.

Daftar Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari

Untuk mendukung penyembuhan dan meminimalkan risiko berkembang menjadi kanker, Anda perlu mengatur makanan yang harus Anda konsumsi setiap hari. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui juga makanan dan minuman apa yang harus Anda hindari, agar benjolan atau tumor di payudara tidak berisiko berubah menjadi kanker payudara. 

Berikut daftar makanan dan minuman yang perlu Anda hindari:

Alkohol

Alkohol terbukti dapat merusak DNA sel di tubuh karena meningkatnya kadar estrogen dalam darah ketika meminum alkohol. Hormon estrogen inilah yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.

Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji mengandung lemak trans dan bahan-bahan berbahaya lainnya. Jika dikonsumsi terus-menerus dapat berdampak pada kesehatan, termasuk meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, obesitas, diabetes, dan kanker payudara.

Gorengan

Proses menggoreng dengan suhu tinggi apalagi dengan minyak yang tidak diganti-ganti menghasilkan zat karsinogen yang dapat merusak DNA dan memicu perkembangan sel kanker.

Daging Olahan

Daging olahan seperti sosis dan nugget dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Dalam sebuah analisis dari 15 penelitian mengaitkan asupan daging olahan yang sering dengan risiko terhadap kanker payudara 9% lebih tinggi.

Gula dan Pemanis Buatan

Konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan insulin yang menyebabkan peradangan dan membuat sel memproduksi enzeim yang memicu pertumbuhan dan penyebaran kanker.

Karbohidrat Olahan

Karbohidrat olahan seperti roti, mie instan, dan sejenisnya cepat diubah menjadi gula oleh tubuh, lalu memicu resistensi insulin. Studi di Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention (2020) menemukan wanita yang mengonsumsi karbohidrat olahan >5 porsi/hari berisiko 22% lebih tinggi terkena kanker payudara.

Makanan yang Baik untuk Penderita Tumor Jinak di Payudara

Karena Anda sudah mengetahui makanan apa saja yang harus dihindari, Anda juga harus mengetahui makanan yang harus Anda konsumsi. Dengan memperhatikan makanan, Anda dapat memenuhi asupan nutrisi yang baik untuk tubuh Anda, sehingga kesehatan tubuh terjaga dan mendukung penyembuhan.

Berikut adalah makanan yang menyehatkan dan baik dikonsumi penderita tumor:

Makanan yang Mengandung Protein Nabati dan Omega-3

Protein nabati bebas hormon, sementara omega-3 pada ikan memiliki manfaat untuk mengurangi peradangan. Studi di Breast Cancer Research (2022) menunjukkan konsumsi ikan berlemak 2-3x/minggu menurunkan risiko perkembangan tumor jinak ke ganas sebesar 14%.

Contoh makanan yang mengandung protein nabati dan omega-3: Tahu, tempe, edamame, kacang lentil, ikan salmon, dan sarden.

Sayuran

Sayuran yang mengandung sulforaphane dapat menghambat pertumbuh sel tumor. Contoh sayuran yang mengandung sulforaphane adalah brokoli, kubis, kembang kol, dan kale.

Buah Kaya Antioksidan dan Vitamin C

Antioksidan memiliki manfaat untuk menetralisir radikal bebas penyebab kerusakan DNA. Sedangkan vitamin C dapat meningkatkan produksi kolagen untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Dengan mengonsumsi buah yang mengandung antioksidan dan vitamin C, risiko terkena kanker payudara dapat menurun.

Contoh buah yang kaya akan antioksidan dan vitamin C: Jeruk (vitamin C), blueberry (anthocyanin), delima (punicalagin), dan alpukat (glutathione).

Karbohidrat Kompleks Tinggi Serat

Serat bermanfaat untuk mengikat kelebihan estrogen dalam pencernaan dan mencegah resistensi insulin. Dengan begitu, tubuh akan lebih sehat dan membantu mencegah terkena kanker payudara.

Lemak Sehat

Lemak tak jenuh dapat mengurangi peradangan yang terkait dengan pertumbuhan tumor. Contoh makanan yang mengandung lemak sehat atau lemak tak jenuh adalah alpukan, minyak zaitun, dan kacang walnut.

Selain mengatur pola makan, Anda harus mengatur pola hidup juga agar dapat mencegah secara optimal, seperti tidak begadang, menghindari minuman beralkohol, tidak merokok, dan berolahraga secara teratur

Jangan lupa untuk rutin memeriksakan diri ke dokter setiap 6 bulan, termasuk USG payudara atau mammografi sesuai anjuran. Deteksi dini melalui pemeriksaan medis memungkinkan penanganan cepat jika ditemukan perubahan abnormal.

Kesimpulan

Menjaga pola makan adalah langkah penting bagi penderita tumor jinak payudara untuk mencegah perkembangan sel abnormal. Hindari makanan pemicu seperti alkohol, gorengan, dan gula berlebih, serta perbanyak konsumsi protein nabati, sayuran, dan buah kaya antioksidan. Kombinasikan dengan gaya hidup sehat dan pemeriksaan rutin untuk meminimalkan risiko komplikasi. Ingat, tumor jinak bisa disembuhkan dengan baik asalkan Anda disiplin dalam menjaga kesehatan tubuh.

Referensi

  1. Halodoc. (2023). Inilah Gaya Hidup Sehat untuk Pengidap Tumor Jinak Payudara. Diakses pada 3 Mei 2025.
  2. Alodokter. (2019). Makanan untuk penderita tumor jinak. Diakses pada 3 Mei 2025

Cegah Risiko Terkena Kanker dengan Diet Mediterania

Cegah Risiko Terkena Kanker dengan Diet Mediterania

Diet mediterania adalah diet dengan pola makan sehat yang menekankan pada makanan nabati, lemak sehat, dan protein rendah lemak, serta membatasi makanan olahan dan daging merah. Diet ini terbukti bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Tidak hanya itu, beberapa penelitian juga membuktikan jika diet mediterania bermanfaat untuk mencegah terkena kanker.

Diet mediterania berfokus pada mengatur pola makan secara keseluruhan daripada menghitung makanan secara ketat. Secara umum, makanan yang dikonsumsi saat diet mediterania adalah:

  • Sayur-sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
  • Biji-bijian utuh seperti roti gandung dan beras merah.
  • Menggunakan minyak zaitun sebagai sumber lemak sehat.
  • Ikan yang banyak mengandung omega-3.
  • Keju alami dan yogurt.
  • Mengurangi atau tidak sama sekali mengonsumsi daging merah.
  • Mengurangi atau tidak sama sekali mengonsumsi makanan atau minuman manis, apalagi dengan pemanis buatan.
  • Tidak mengonsumsi makanan olahan.

Manfaat Diet Mediterania untuk Mencegah Kanker

Dalam sebuah penelitian membuktikan bahwa diet mediterania dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker, serta menurunkan risiko terkena beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker kolorektal, kanker lambung, kanker pankreas, kanker prostat, dan kanker paru-paru.

Berikut adalah manfaat diet mediterania untuk mencegah risiko terkena kanker:

1. Menurunkan Risiko Terkena Kanker Kolorektal (Usus Besar atau Rektum)

Pada tahun 2018, para peneliti menemukan bahwa diet mediterania berperan penting untuk mencegah perkembangan benjolan kecil yang tumbuh di dinding usus besar atau rektum untuk menjadi kanker. Pola makan penting dalam diet mediterania yang membantu mencegah tersebut adalah ikan-ikanan, buah, dan mengurangi atau tidak sama sekali mengonsumsi soft drinks (minuman bersoda). Hasil dari penelitian ini dikatikan dengan penurunan risiko seseorang untuk mengalami perubahan sel (mutasi atau tumbuh secara abnormal) yang berisiko tinggi untuk menjadi kanker hingga 30% dibanding dengan orang yang tidak melakukan diet mediterania.

2. Risiko Terkena Kanker Payudara Lebih Rendah

Para peneliti yang mempelajari sekitar 15.000 wanita di Yunani selama hampir satu dekade menemukan fakta bahwa para wanita pascamenopause yang menerapkan pola makan dari diet mediterania memiliki risiko terkena kanker payudara lebih rendah.

Kesimpulan ini dicapai dengan menilai pola makan peserta menggunakan kuesioner dan scoring method untuk menentukan sejauh mana para peserta mengikuti pola makan diet mediterania. Hasilnya, hanya 240 wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara.

3. Menurunkan RIsiko Terkena Kanker Pankreas

Penyebab kanker pankreas saat ini masih belum bisa dipastikan. Namun, risiko terkena kanker pankreas dapat meningkat karena beberapa faktor, seperti:

  • Merokok
  • Sudah bertambah tua
  • Salah atau asal-asalan dalam melakukan diet
  • Obesitas
  • Penyakit kencing manis
  • Pankreatitis kronis

Dalam sebuah analisis yang dilakukan oleh para peneliti menemukan fakta bahwa mereka yang menerapkan pola hidup sehat dapat mengurangi risiko terkena kanker pankreas hingga lebih dari 50%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko kanker pankreas dapat dikurangi dengan pola hidup sehat, seperti:

  • Tidak merokok
  • Mengurangi atau tidak meminum minuman beralkohol
  • Menjaga berat badan agar ideal
  • Rutin berolahraga
  • Mengonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, ikan, dan lemak sehat seperti minyak zaitun. Makan-makanan ini seperti yang diatur dalam diet mediterania.

4. Menurunkan Risiko Terkena Kanker Lambung

Para peneliti melakukan sebuah studi yang meneliti sekelompok pria dan wanita yang berusia antara 35–70 tahun untuk melihat dampak diet mediterania terhadap risiko kanker lambung. Hasil analisis data dari hampir 500.000 orang menyimpulkan bahwa ada pengaruh diet mediterania dalam menurunkan risiko terkena kanker lambung hingga sepertiga.

5. Menurunkan Risiko Terkena Kanker Prostat

Sebuah penelitian mengamati 410 orang pria yang didiagnosis menderita kanker prostat dan memberikan kuesioner mengenai pilihan makanan mereka. Kemudian para peserta dikelompokkan berdasarkan tingkat kepatuhannya terhadap diet. Hasilnya, peneliti menemukan hubungan yang signifikan antara diet mediterania yang taat dengan semakin rendahnya tingkat perkembangan sel kanker ke stadium lanjut.

6. Menurunkan Risiko Terkena Kanker Paru-Paru

Penyebab utama kanker paru-paru adalah merokok. Salah satu tindakan yang dapat mengurangi risiko terkena kanker paru-paru adalah berhenti merokok. Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa diet mediterania dapat membantu menurunkan risiko terkena kanker paru-paru.

Pada tahun 2016, para peneliti membandingkan risiko terkena kanker paru-paru antara orang-orang yang rutin merokok dan melakukan diet, dan yang tidak melakukan diet. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa perokok yang melakukan diet memiliki risiko yang lebih rendah daripada yang tidak.

Dari penelitian-penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa diet mediterania terbukti dapat menurunkan risiko terkena kanker, risiko semakin berkembangnya sel kanker dan juga bermanfaat menurunkan risiko kematian akibat kanker.

Untuk mengurangi risiko terkena kanker, Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang dibenci oleh sel kanker saat melakukan diet mediterania.

Manfaat Lain Diet Mediterania yang Bermanfaat untuk Tubuh

Selain dapat mencegah kanker, diet mediterania memiliki manfaat yang sangat baik untuk tubuh. Berikut beberapa manfaat diet mediterania untuk kesehatan:

1. Menjaga Kesehatan Jantung

Kombinasi makanan dalam diet mediterania kaya akan sayuran, buah-buahan, biji-bijia, dan ikan yang rendah lemak. Makanan-makanan ini dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung serta stroke.

2. Menjaga Berat Badan

Dengan pola makan yang seimbang dan rendah kalori, serta makanan yang kaya akan serat, akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Diet mediterania juga menekankan pada konsumsi sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian yang rendah kalori dan kaya akan nutrisi yang baik untuk tubuh.

3. Menjaga Kesehatan Tulang

Makanan-makanan yang dikonsumsi dalam diet mediterania kaya akan kalsium dan vitamin D, sehingga dapat membantu memperkuat tulang dan mengurangi risiko osteoporosis. Kandungan nutrisi penting ini berasal dari susu rendah lemak, ikan, dan sayuran hijau.

4. Memperlambat Penurunan Kognitif

Pada tahun 2016, para peneliti menganalisa 12 studi tentang diet mediterania dan kesehatan otak. Hasilnya, terdapat hubungan antara kepatuhan yang lebih tinggi dalam menerapkan diet dengan peningkatan kognisi, memperlambat penurunan kognitif, dan mengurangi risiko terkena alzheimer.

5. Mengurangi Risiko Terkena Stroke

Dalam sebuah studi menemukan fakta bahwa diet mediterania bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung hingga 6% dan mencegah penyakit stroke hingga 8,5%. Selain itu, pada tahun 2018, ada studi yang dilakukan di Inggris menemukan bahwa melakukan diet mediterania dapat mengurangi risiko menderita stroke.

6. Membantu untuk Mencegah Terjadinya Diabetes Tipe-2

Dengan melakukan diet mediterania, Anda akan mengonsumsi karbohidrat dari sayuran, sehingga kadar gula darah dapat terjaga dengan baik. Selain itu, diet ini juga tidak menganjurkan terlalu banyak mengonsumsi makanan manis, olahan, dan yang diawetkan.

7. Mengurangi Peradangan pada Sendi (Arthritis)

Makanan yang diatur dalam diet mediterania banyak yang bersifat antiperadangan, termasuk radang sendi. National Institutes of Health (NIH) merekomendasikan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 untuk mengurangi peradangan. Hal ini sejalan dengan makanan dalam diet mediterania yang banyak mengandung asam lemak sehat, termasuk omega-3.

Kesimpulan

Diet mediterania bukan sekadar tren, tetapi pola makan berbasis ilmiah yang terbukti mengurangi risiko kanker hingga 30%. Dengan berfokus pada makanan berbahan alami, diet ini membuat sel kanker berhenti berkembang di tubuh. Diet mediterania tidak hanya bermanfaat untuk mencegah kanker, tapi dapat juga untuk menjaga jantung, berat badan, bahkan kesehatan otak. 

Untuk Anda yang ingin memulai diet, diet mediterania bisa menjadi pilihan. Diet ini tidak menekankan pada rumus atau perhitungan yang ketat. Hanya mengganti pola makan dengan makan-makanan yang bermanfaat saja.