Herbaloka.id

Muncul Benjolan di Leher Sebelah Kanan? Ini Penyebab dan Cara Menanganinya

Muncul Benjolan di Leher Sebelah Kanan? Ini Penyebab dan Cara Menanganinya

Ada banyak yang menyebabkan munculnya benjolan di leher sebelah kanan, mulai dari yang ringan, sampai parah. Hal ini menimbulkan kekhawatiran, karena benjolan di leher kanan dapat mengganggu penampilan, dan memiliki risiko yang besar terhadap penyakit yang lebih serius. Oleh karena itu, ketahuilah penyebabnya sehingga Anda dapat mendapat penanganan secepatnya.

Leher memiliki banyak jaringan, otot, pembuluh darah, saraf, dan kelenjar getah bening. Selain itu, terdapat kelenjar tiroid dan paratiroid juga. Apabila organ-organ tersebut mengalami gangguan, dampaknya akan muncul benjolan di leher, termasuk leher sebelah kanan.

Ini Penyebab Munculnya Benjolan di Leher Sebelah Kanan

Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan munculnya benjolan di leher sebelah kanan:

Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Kelenjar getah bening yang bengkak atau membesar adalah salah satu penyebab muncul benjolan. Kelenjar ini berperan dalam membentuk kekebalan tubuh untuk melawan infeksi, dan melawan sel kanker.

Kelenjar getah bening membengkak karena melawan infeksi, peradangan, atau bahkan kanker. 

Jika benjolan disertai rasa sakit, penyebabnya adalah kelenjar getah bening melawan infeksi, namun jika tidak sakit, biasanya disebabkan oleh limfoma.

Gondok

Gondok terjadi karena ada pembesaran kelenjar tiroid. Penyebab gondok biasanya karena kekurangan yodium, penyakit graves, autoimun, atau gangguan pada kelenjar tiroid.

Pembesaran kelenjar tiroid pada gondok menyebabkan gejala seperti sulit menelan, batuk-batuk, suara serak, atau kesulitan bernapas.

Kista

Kista adalah benjolan yang berisi cairan. Biasanya kista tidak berbahaya dan tidak menyakitkan, namun jika terjadi infeksi, perlu dilakukan tindakan pengangkatan bedah, atau drainase. Beberapa jenis kista yang dapat memicu terbentuknya benjolan di leher sebelah kanan adalah:

  • Kista brankial: Kista ini terbentuk dari sisa perkembangan embrionik dan letaknya di samping leher.
  • Kista Epidermoid: Sel-sel kulit yang terperangkap dan berkembang di bawah kulit membentuk sebuah benjolan di leher.Kista ini berisikan materi keratin.

Infeksi

Benjolan di leher kanan dapat disebabkan oleh infeksi virus, seperti HIV, mononukleosis, herpes simplex, CMV, dan rubella. Tidak hanya itu, infeksi akibat bakteri juga dapat menyebabkan benjolan, seperti infeksi bakteri di sekitar telinga, hidung, dan tenggorokan.

Beberapa penyebab infeksi (virus atau bakteri) dapat menimbulkan gejala lain, seperti demam, sakit kepala, ataupun sakit tenggorokan. Penanganan infeksi akibat bakteri umumnya dengan obat antibiotik sesuai dengan resep dokter.

Tumor atau Kanker

Umumnya, benjolan di leher merupakan tumor tapi bersifat jinak. Namun, ada beberapa kondisi juga yang dapat disebabkan oleh tumor ganas atau kanker. Berikut jenis kanker yang dapat menyebabkan benjolan di leher:

  • Kanker Tiroid: Biasanya ditandai dengan benjolan di leher yang terasa keras, dan ketika disentuh tidak bergerak.
  • Kanker Kelenjar Ludah: Kanker jenis ini jarang terjadi, namun dapat menyebabkan benjolan di leher. Biasanya ditandai dengan kesulitan menelan, dan terkadang terasa nyeri.
  • Limfoma Hodgkin: Termasuk jenis kanker kelenjar getah bening yang ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening, baik itu di leher, ketiak, atau di selangkangan.

Baca: Makanan Sehat yang Dapat Mencegah Kanker

Keloid

Keloid adalah jaringan parut yang tumbuh di bawah kulit akibat luka atau cedera, seperti luka bakar, luka akibat tato, tindik, jerawat pecah, atau bekas operasi. Kulit yang terluka akan terus tumbuh selama bertahun-tahun. Hal ini yang mengakibatkan munculnya benjolan.

Lipoma

Lipoma merupakan tumor jinak yang terbentuk dari lemak di bawah kulit. Ciri-ciri lipoma yaitu terasa lunak, dapat bergerak jika disentuh, dan tidak sakit ketika disentuh.

Lipoma tidak berbahaya, namun jika ukurannya terus membesar, dapat menekan organ lain dan perlu diangkat.

Abses Parafaring

Abses parafaring adalah benjolan yang berisi nanah dan terbentuk di sekitar tenggorokan dan dapat menimbulkan gejala seperti demam, sakit tenggorokan, dan kesulitan menelan.

Benjolan akibat abses parafaring dapat diobati dengan antibiotik.Namun, dalam kondisi tertentu harus melalui tindakan operasi untuk mengeluarkan nanah.

Penyakit Autoimun

Autoimun merupakan kondisi dimana sistem kekebalan tubuh merusak sel dan jaringan tubuh yang sehat. Padahal, sistem kekebalan tubuh seharusnya melawan kuman, virus, dan parasit penyebab infeksi serta sel kanker.

Penyakit autoimun yang menyebabkan benjolan di leher sebelah kanan adalah penyakit graves, lupus, dan rheumatoid arthritis.

Ciri-Ciri Benjolan di Leher yang Tidak Berbahaya

Benjolan yang muncul di leher memang belum tentu berbahaya. Supaya Anda tidak terlalu khawatir, Anda harus tahu ciri-ciri benjolan yang tidak berbahaya, bahkan bisa menghilang dengan sendirinya.

Berikut merupakan ciri-ciri benjolan di leher yang tidak berbahaya:

  1. Pertumbuhannya Lambat

Benjolan yang tumbuh secara perlahan dalam beberapa bulan, bahkan tahun biasanya bersifat jinak. Pertumbuhan yang lambat ini menandakan kalau benjolan tersebut tidak ganas atau agresif.

  1. Tidak Nyeri

Benjolan yang jinak biasanya tidak disertai dengan rasa sakit atau nyeri ketika disentuh.

  1. Tidak Ada Perubahan Warna di Bagian Atas Kulit yang Benjol

Jika tidak ada gejala perubahan warna kulit pada benjolan di leher Anda, biasanya benjolan tersebut jinak. Perubahan warna kulit pada benjolan merupakan tanda infeksi atau inflamasi.

  1. Lunah dan Dapat Bergerak ketika Disentuh

Benjolan yang lunak dan dapat bergerak ketika disentuh merupakan ciri-ciri lipoma atau kista yang jinak. Ini menunjukkan benjolan tersebut tidak melekat pada jaringan di bawahnya.

Benjolan yang Perlu Diwaspadai

Walaupun benjolan di leher sebelah kanan umumnya tidak berbahaya dan bersifat jinak, Anda perlu waspada dan mengetahui juga ciri-ciri benjolan di leher yang berbahaya, supaya dapat ditangani sesegera mungkin.

Berikut adalah ciri-ciri benjolan di leher yang berbahaya:

  1. Pertumbuhannya Cepat

Jika benjolan tumbuh atau berkembang dengan cepat dalam waktu yang singkat, Anda perlu waspada. Hal ini menjadi indikasi tumor ganas atau infeksi yang serius. Apabila tidak segera ditangani, dapat menjadi masalah yang lebih serius.

  1. Benjolan Keras dan Tidak Dapat Digerakkan ketika Disentuh

Ini menandakan kondisi serius seperti kanker, karena benjolan akibat kanker membuat jaringan di sekitar benjolan mengeras.

  1. Terasa Nyeri

Jika ketika disentuh benjolan terasa nyeri dan berlangsung terus benerus, atau bahkan semakin parah, ini dapat menjadi gejala infeksi atau kondisi yang lebih serius dan perlu segera ditangani.

  1. Disertai Gejala yang Memengaruhi Kondisi Tubuh

Ketika benjolan muncul disertai dengan gejala seperti demam tinggi, berat badan tiba-tiba menurun tanpa sebab, atau keringat malam yang berlebihan, ini dapat menjadi pertanda kondisi serius seperti infeksi sistemik, atau limfoma.

  1. Kesulitan Menelan atau Bernapas

Benjolan yang muncul dapat menyebabkan kesulitan menelan ataupun bernapas. Ini menandakan benjolan tersebut menekan saluran pencernaan atau pernapasan. Kondisi ini perlu segera ditangani agar dapat kembali menjalani hari dengan nyaman, dan tidak semakin parah.

  1. Perubahan Warna di Kulit Bagian Atas Benjolan

Jika benjolan disertai dengan perubahan warna di kulit, seperti kemerahan atau menghitam, ini menandakan infeksi atau kondisi yang lebih serius seperti kanker kulit.

Cara Menangani Benjolan di Leher

Untuk menangani benjolan di leher kanan, harus berdasarkan diagnosis dokter dahulu, agar akurat dan tidak salah penanganan.

Berikut adalah beberapa metode-metode untuk menangani benjolan di leher:

  1. Antibiotik dan Antiinflamasi

Antibiotik digunakan jika diagnosis benjolan di leher kanan Anda akibat dari infeksi bakteri. Antiinflamasi diberikan juga jika terdapat peradangan dan rasa nyeri akibat infeksi tersebut.

  1. Biopsi dan Eksisi

Biopsi adalah proses pengambilan sampel jaringan tubuh untuk pemeriksaan lebih lanjut. Jika hasilnya benjolan tersebut bersifat ganas atau berbahaya, dapat dilanjutkan ke prosedur eksisi, yaitu pengangkatan atau pemotongan untuk menghilangkan benjolan tersebut.

  1. Kemoterapi dan Terapi Radiasi

Kemoterapi adalah pengobatan kanker menggunakan obat-obatan yang dapat membunuh atau menghambat perkembangan sel kanker. Sedangkan terapi radiasi yaitu penanganan melalui radiasi untuk membunuh sel kanker.

  1. Kauterisasi dan Krioterapi

Kauterisasi merupakan cara menghilangkan jaringan abnormal dengan merusaknya menggunakan suhu panas atau zat kimia untuk membakar jaringan tersebut hingga mati.

Sedangkan krioterapi kebalikan dari Kauterisasi. Prosedur ini menggunakan suhu dingin yang ekstrem untuk menghancurkan kista atau nodul.

  1. Kompres Hangat

Perawatan ini dapat Anda lakukan sendiri di rumah, untuk mengurangi rasa tidak nyaman atau nyeri di area benjolan. Panas dari kompresan dapat membantu untuk memperlancar sirkulasi darah di area tersebut, sehingga mempercepat penyembuhan.

Kesimpulan

Benjolan di leher sebelah kanan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi ringan hingga kondisi serius seperti kanker. Ciri-ciri seperti pertumbuhan cepat, nyeri, atau tekstur keras perlu diwaspadai, sementara benjolan lunak yang tidak sakit umumnya jinak. Penanganannya harus disesuaikan dengan diagnosis dokter, meliputi obat antibiotik, prosedur medis, atau terapi khusus. Jangan ragu berkonsultasi ke dokter jika benjolan disertai gejala seperti demam, penurunan berat badan, atau gangguan menelan. 

Meskipun benjolan di leher seringkali tidak berbahaya dan jinak, ada baiknya Anda tetap perlu memeriksakan di ke dokter, agar mendapat diagnosis yang akurat, dan dapat segera menangani benjolan tersebut.

Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter juga, jika benjolan disertai gejala seperti demam, penurunan berat badan, atau gangguan menelan. Deteksi dini adalah kunci utama mencegah komplikasi berbahaya.

Referensi

  1. Alodokter. (2022). Benjolan di Leher Sebelah Kanan, Kenali 8 Penyebabnya di Sini. Diakses pada 5 Mei 2025.
  2. Halodoc. (2025). Benjolan di Leher Kanan, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya. Diakses pada 5 Mei 2025.
  3. Halodoc. (2025). Ini Ciri-Ciri Benjolan di Leher yang Tidak Berbahaya. Diakses pada 5 Mei 2025.
Ini Makanan yang Dilarang untuk Penderita Tumor Jinak di Payudara

Ini Makanan yang Dilarang untuk Penderita Tumor Jinak di Payudara

Jika Anda merasakan ada benjolan di payudara,  mungkin Anda khawatir benjolan tersebut adalah gejala kanker payudara. Namun, diagnosis kanker memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut. Benjolan bisa disebabkan oleh tumor jinak di payudara. Dan untungnya, sebagian besar benjolan di payudara bersifat jinak, tidak seperti kanker. Namun, benjolan atau tumor jinak di payudara bisa berubah menjadi kanker jika Anda tidak memperhatikan pola hidup dan menghindari makanan yang dilarang bagi penderita tumor.

Baik wanita maupun pria bisa mengidap tumor jinak di payudara. Meskipun tumor jinak bukan kanker dan tidak mengancam jiwa, namun tumor jinak ini dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker payudara. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui makanan apa yang dilarang untuk penderita tumor jinak, agar bisa mencegah sebelum menjadi parah.

Daftar Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari

Untuk mendukung penyembuhan dan meminimalkan risiko berkembang menjadi kanker, Anda perlu mengatur makanan yang harus Anda konsumsi setiap hari. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui juga makanan dan minuman apa yang harus Anda hindari, agar benjolan atau tumor di payudara tidak berisiko berubah menjadi kanker payudara. 

Berikut daftar makanan dan minuman yang perlu Anda hindari:

Alkohol

Alkohol terbukti dapat merusak DNA sel di tubuh karena meningkatnya kadar estrogen dalam darah ketika meminum alkohol. Hormon estrogen inilah yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.

Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji mengandung lemak trans dan bahan-bahan berbahaya lainnya. Jika dikonsumsi terus-menerus dapat berdampak pada kesehatan, termasuk meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, obesitas, diabetes, dan kanker payudara.

Gorengan

Proses menggoreng dengan suhu tinggi apalagi dengan minyak yang tidak diganti-ganti menghasilkan zat karsinogen yang dapat merusak DNA dan memicu perkembangan sel kanker.

Daging Olahan

Daging olahan seperti sosis dan nugget dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Dalam sebuah analisis dari 15 penelitian mengaitkan asupan daging olahan yang sering dengan risiko terhadap kanker payudara 9% lebih tinggi.

Gula dan Pemanis Buatan

Konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan insulin yang menyebabkan peradangan dan membuat sel memproduksi enzeim yang memicu pertumbuhan dan penyebaran kanker.

Karbohidrat Olahan

Karbohidrat olahan seperti roti, mie instan, dan sejenisnya cepat diubah menjadi gula oleh tubuh, lalu memicu resistensi insulin. Studi di Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention (2020) menemukan wanita yang mengonsumsi karbohidrat olahan >5 porsi/hari berisiko 22% lebih tinggi terkena kanker payudara.

Makanan yang Baik untuk Penderita Tumor Jinak di Payudara

Karena Anda sudah mengetahui makanan apa saja yang harus dihindari, Anda juga harus mengetahui makanan yang harus Anda konsumsi. Dengan memperhatikan makanan, Anda dapat memenuhi asupan nutrisi yang baik untuk tubuh Anda, sehingga kesehatan tubuh terjaga dan mendukung penyembuhan.

Berikut adalah makanan yang menyehatkan dan baik dikonsumi penderita tumor:

Makanan yang Mengandung Protein Nabati dan Omega-3

Protein nabati bebas hormon, sementara omega-3 pada ikan memiliki manfaat untuk mengurangi peradangan. Studi di Breast Cancer Research (2022) menunjukkan konsumsi ikan berlemak 2-3x/minggu menurunkan risiko perkembangan tumor jinak ke ganas sebesar 14%.

Contoh makanan yang mengandung protein nabati dan omega-3: Tahu, tempe, edamame, kacang lentil, ikan salmon, dan sarden.

Sayuran

Sayuran yang mengandung sulforaphane dapat menghambat pertumbuh sel tumor. Contoh sayuran yang mengandung sulforaphane adalah brokoli, kubis, kembang kol, dan kale.

Buah Kaya Antioksidan dan Vitamin C

Antioksidan memiliki manfaat untuk menetralisir radikal bebas penyebab kerusakan DNA. Sedangkan vitamin C dapat meningkatkan produksi kolagen untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Dengan mengonsumsi buah yang mengandung antioksidan dan vitamin C, risiko terkena kanker payudara dapat menurun.

Contoh buah yang kaya akan antioksidan dan vitamin C: Jeruk (vitamin C), blueberry (anthocyanin), delima (punicalagin), dan alpukat (glutathione).

Karbohidrat Kompleks Tinggi Serat

Serat bermanfaat untuk mengikat kelebihan estrogen dalam pencernaan dan mencegah resistensi insulin. Dengan begitu, tubuh akan lebih sehat dan membantu mencegah terkena kanker payudara.

Lemak Sehat

Lemak tak jenuh dapat mengurangi peradangan yang terkait dengan pertumbuhan tumor. Contoh makanan yang mengandung lemak sehat atau lemak tak jenuh adalah alpukan, minyak zaitun, dan kacang walnut.

Selain mengatur pola makan, Anda harus mengatur pola hidup juga agar dapat mencegah secara optimal, seperti tidak begadang, menghindari minuman beralkohol, tidak merokok, dan berolahraga secara teratur

Jangan lupa untuk rutin memeriksakan diri ke dokter setiap 6 bulan, termasuk USG payudara atau mammografi sesuai anjuran. Deteksi dini melalui pemeriksaan medis memungkinkan penanganan cepat jika ditemukan perubahan abnormal.

Kesimpulan

Menjaga pola makan adalah langkah penting bagi penderita tumor jinak payudara untuk mencegah perkembangan sel abnormal. Hindari makanan pemicu seperti alkohol, gorengan, dan gula berlebih, serta perbanyak konsumsi protein nabati, sayuran, dan buah kaya antioksidan. Kombinasikan dengan gaya hidup sehat dan pemeriksaan rutin untuk meminimalkan risiko komplikasi. Ingat, tumor jinak bisa disembuhkan dengan baik asalkan Anda disiplin dalam menjaga kesehatan tubuh.

Referensi

  1. Halodoc. (2023). Inilah Gaya Hidup Sehat untuk Pengidap Tumor Jinak Payudara. Diakses pada 3 Mei 2025.
  2. Alodokter. (2019). Makanan untuk penderita tumor jinak. Diakses pada 3 Mei 2025